Selasa, 09 Juli 2013

Beranda » » Kisah Calvin Jeremy dan Gitar Merah

Kisah Calvin Jeremy dan Gitar Merah

TEMPO.CO, Jakarta - Perlahan, Calvin Jeremy meletakkan Gibson ES-335-nya di meja dekat kolam renang di samping rumahnya. Kelihatan sekali dia begitu menyayangi gitar merahnya tersebut.

Sekitar satu jam menjalani pemotretan, tak sekali pun ia meletakkannya di tanah. "Ini aku beli dengan uang aku sendiri," kata penyanyi beraliran pop jazz ini sembari memetik-metik senar gitar favoritnya tersebut, saat ditemui di rumahnya di Rempoa, Tangerang, Senin lalu, 1 Juli 2013.

Awalnya, Calvin terpesona oleh Gibson ES-335 saat melihat idolanya, John Mayer, membetot gitar elektrik yang keluar pertama pada 1958 tersebut. Ia begitu menyukai suaranya.

Sebenarnya, di rumah, Calvin sudah punya lima gitar dan empat piano. Tapi semuanya berasal dari kantong sang papa. Maka, untuk gitar impiannya, bungsu dari dua bersaudara ini ingin merogoh kantong sendiri. Apalagi ia sudah mendapat penghasilan. "Akhirnya nabunglah untuk membelinya," katanya.

Selama setengah tahun, pelantun lagu Dua Cinta Satu Hati ini bolak-balik ke sebuah toko alat musik di Arteri Pondok Indah, Jakarta, dengan penuh rasa waswas. "Aku berdoa, semoga jangan laku dulu," kata pria yang sedang merintis bisnis clothing kaus ini. Ia perlu waktu untuk bisa membelinya. Maklum, harganya memang lumayan menggerogoti kantong: sekitar Rp 35 juta.

Tapi memang jodoh. Saat duit terkumpul sekitar tiga tahun lalu, gitar tersebut belum laku. "Rasanya antara senang dan beban juga," ujarnya, tersenyum lebar. Meski gitar itu kesayangan Calvin, dia tak memberinya nama. "Takut diajak ngomong."

Si merah pun tak dibawa ke sembarang panggung. Calvin hanya membawanya untuk panggung tertentu, seperti festival jazz atau penampilan yang diiringi dengan band penuh.

Calvin yakin gitar berkualitas bagus mengeluarkan aura yang bagus pula. "Kalau enggak bisa main bagus, nanti pasti diledekin." Sarjana ekonomi dari Universitas Pelita Harapan ini memutuskan belajar memainkan gitar elektrik dengan baik, dengan memanggil guru privat. Selain itu, ia berlatih sendiri dengan disiplin tinggi, dua jam saban hari. Bisa dua jam penuh, bisa juga dibagi di waktu-waktu senggangnya.

"Aku, tuh, penginnya kayak John Mayer dan George Benson idola aku," katanya. Dua penyanyi tersebut bisa memukau penonton tak hanya lewat pita suara, tapi juga petikan gitarnya.

Sebenarnya, Calvin sudah jago bermain gitar. Ia sudah mulai mengasah kemampuannya sejak kelas I SMP. Tapi dia baru bisa memainkan gitar akustik sebagaimana terdengar kental pada album pertamanya, Selamanya.

Dengan si merah, ia ingin mengubah image seperti yang dia munculkan pada album kedua yang meluncur tahun lalu, Self Titled. "Ini album yang Calvin Jeremy banget, baik dari lagu, cara berpakaian, maupun dari gitar sendiri."

Tak sebatas tampil pada musiknya, sang gitar kesayangan pun nangkring pada sampul depan album. Gambarnya, si merah dipangku Calvin yang duduk di bangku yang juga berwarna merah. "Gitar itu jadi inspirasi banget di album kedua," katanya.

DIANING SARI

Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh


Berita Terpopuler:

JK Sempat Kaget Jero Wacik Jadi Menteri ESDM
Demokrat Akui Ada Kadernya Dekati Jokowi
Hasil SBMPTN Diumumkan Pukul 17.00 Hari Ini
Eggi Sudjana Lolos Calon Gubernur Jawa Timur
Rekaman Kokpit: Pilot Asiana Minta Batal Mendarat

Source : http://www.tempo.co/read/news/2013/07/08/219494497/Kisah-Calvin-Jeremy-dan-Gitar-Merah