Minggu, 05 Mei 2013

Beranda » » Miss Coffee Indonesia, Bianca Beatrice Darmawan - Tempo.co

Miss Coffee Indonesia, Bianca Beatrice Darmawan - Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta--Bianca Beatrice Darmawan, yang cantik dan berambut sepinggang, anggun memasuki restoran di Gandaria City, Jakarta. Dengan mengenakan celana jins hitam dipadu dengan atasan brokat berwarna biru tua, ia langsung bergabung dengan kami. Miss Coffee Indonesia 2012 ini tak memesan kopi kali. Ia memilih teh Chrysanthemum, menemani menu makan siangnya yang telat. "Tadi sudah ngopi di kantor," katanya.

Apalagi, Kamis sore itu, kami berada di restoran makanan Cina yang memang tak biasa memiliki menu kopi yang baik.

Sejatinya Bianca adalah penikmat kopi. Dalam sehari, perempuan berusia 24 tahun ini setidaknya menyeruput tiga cangkir kopi. Favoritnya adalah kopi arabika dari Mandailing dan Wamena, diminum tanpa gula. Ia tak mau rasa khas kopi yang disesapnya hilang.

Sebenarnya kopi hitam baru dinikmati Bianca setahun belakangan ini. Sebelumnya, ia menyukai kopi yang dicampur susu, creamer, serta gula. Kopi campuran seperti itu dikonsumsi Bianca sejak masih menjadi siswa SMA Bina Bangsa Jakarta. "Buat anak SMA, jalan sambil nenteng frozen cappuccino itu memang kayaknya keren."

Kopi pertama biasa dinikmati Bianca pada pukul 7 pagi. Momen ngopi pagi ini sekaligus dia gunakan untuk bercengkerama dengan ayahnya, Henky Budiman, 58 tahun, yang juga penikmat kopi. Obrolan tentang apa pun mengalir di antara keduanya, dari soal keluarga, pekerjaan, sampai soal berita politik terhangat yang ada di surat kabar.

Saat masih berstatus siswa sekolah menengah pertama, ia kurang dekat dengan ayahnya, yang seorang pengusaha di bidang industri kimia. “Aku dulu orangnya tertutup. Ditambah papa sibuk banget dengan bisnisnya,” ujar anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Namun kini, hubungan bapak-anak ini kian dekat. Selain gara-gara sekantor, keduanya sering meluangkan waktu untuk menikmati kopi. Di kantor yang berlokasi di Petojo, Jakarta Pusat, Bianca menyediakan coffee maker agar tak melewatkan momen ngopi siang yang biasanya dia lakukan sekitar pukul 14.00. Pilihannya, arabika Toraja. “Sakti sebagai penahan kantuk,” kata Bianca.

Cangkir ketiga dinikmati lajang kelahiran Jakarta itu sekitar pukul 5 sore. Saat masih mahasiswa, momen ngopi sore digunakan Bianca untuk menggarap tugas kuliahnya. Ia merasa kopi sangat ampuh meningkatkan stamina, meningkatkan metabolisme tubuh, serta membuatnya bersemangat melahap materi pelajaran. Atau jika sedang tak ada tugas, Bianca biasa mengisi coffee time sore dengan kawan-kawannya.

Ia telah lama bercita-cita memiliki sebuah kedai kopi. Bahkan alasan itu pulalah yang membuatnya mendaftar dalam pemilihan Miss Coffee Indonesia 2012. “Aku memang sedang dalam proses membuat coffee shop,” kata perempuan yang tahun lalu masuk lima besar pemilihan Miss Asian Global yang digelar di San Francisco, Amerika, ini.

Baginya, menang tak menang tak menjadi masalah. Yang penting, ia mendapat pengetahuan buat bekalnya berbisnis minuman yang sangat populer di seluruh dunia itu. Tapi ternyata malah keduanya dia dapatkan.

Saat karantina, ia dan para peserta kontes mendapatkan beragam ilmu soal kopi, dari penanaman hingga cara penyeduhannya. Hal itulah yang akan menjadi modal untuk mendirikan warung kopi yang akan dia beri nama Jamocha Café.

Mata Bianca langsung berbinar begitu bicara Jamocha Café yang dia rencanakan hanya akan menyediakan pilihan beragam kopi asli Indonesia ini. “Ngapain impor, toh kopi yang dijual di kafe-kafe di Amerika itu asalnya dari Indonesia,” ujar lulusan Jurusan Manajemen Ekonomi University of California Davis, Amerika Serikat, itu.

ISMA SAVITRI

Topik terhangat:
Susno Duadji
| Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional


Baca juga:

Lenka Idolakan Shena X Factor Indonesia
Hari Ini, Dewa 19 Reunian di Soundrenaline Padang
Konser Suju Bentrok dengan Ulang Tahun Elf
Padusi, Penantian 50 Tahun Tom Ibnur

http://www.tempo.co/read/news/2013/05/05/219477976/Miss-Coffee-Indonesia-Bianca-Beatrice-Darmawan