Sabtu, 30 Agustus 2014

Beranda » » Cinta Whulandary Herman pada Kain Indonesia

Cinta Whulandary Herman pada Kain Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Puteri Indonesia 2013 Whulandary Herman memiliki cara sendiri untuk menunjukkan rasa cintanya pada Indonesia. "Aku komit, di berbagai acara, aku harus pakai pakaian Indonesia," katanya dalam acara pengumuman lomba batik Taiwan Excellence di Plaza Senayan, Rabu, 27 Agustus 2014.

Hal itu terlihat pada penampilannya siang itu, ketika Whulan mengenakan atasan brokat kuning menyala dengan bawahan kain batik bermotif parang. "Seperti hari ini. Ini batik parang," ujarnya menunjukkan rok yang dikenakannya.

Whulan mengaku tidak hanya mengenakan kain batik dalam berbagai acara yang dihadirinya. Ia juga mengenakan songket yang sudah dimodifikasi atau kain tenun. "Batik dan tenun juga sedang in, kan," tuturnya.

Terkadang, ia memilih mengenakan kain khas dari berbagai daerah di Indonesia. Beberapa kain khas daerah tertentu pun merupakan hadiah dari teman-temannya yang berada di berbagai pelosok negeri.

"Setelah dapat kain, biasanya aku langsung desain baju dan minta dijahitkan kepada penjahit langgananku," katanya. Gadis asal Sumatera Barat ini memang lebih suka menjahitkan pakaiannya. Sebab, dengan menjahitkan, bajunya akan pas dengan badannya yang jangkung.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menunjukkan rasa cintanya pada Indonesia sesuai dengan caranya masing-masing. Menurut dia, setiap orang harus bangga dengan hasil kain khas Indonesia. Saat mewakili Indonesia di ajang Miss Universe di Rusia, kontestan negara lain kagum pada baju-baju bermotif khas Indonesia yang dikenakannya. Ada pula yang sampai membeli baju yang sudah ia kenakan saat itu.

MITRA TARIGAN


Baca juga:
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia
Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero
UGM Akan Beri Sanksi untuk Florence 'Ratu SPBU'
Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok
Ajukan Konsep Gerindra, Suhardi Ditolak Prabowo

Source : http://www.tempo.co/read/news/2014/08/29/219603184/Cinta-Whulandary-Herman-pada-Kain-Indonesia