TEMPO.CO, Jakarta - Penanda 70 tahun usia sastrawan dan dramawan Putu Wijaya, yang jatuh pada 11 April 2014 mendatang, adalah rangkaian pergelaran acara bertajuk Bertolak Dari yang Ada.
Putu menyimpan harapan, perhelatan usia ke-70 nya tersebut jangan sampai hanya menjadi kado bagi dirinya, tapi juga bisa turut dirayakan dengan lebih bermakna.
Bertolak Dari yang Ada berisi rangkaian acara pembacaan monolog dan puisi karya Putu Wijaya dan juga akan ada pementasan tiga naskah drama dalam tiga hari berturut-turut.
Lima buah puisi dan tujuh buah cerpen telah dipilih untuk dilombakan. "Lomba baca puisi dan monolog ini ditargetkan kepada anak muda, kisaran usia 13 sampai 30 tahun," kata Putu kepada Tempo, saat ditemui di Teater Salihara, Selasa, 25 Maret 2014.
Alasan Putu membatasi usia peserta minimal 13 tahun karena ada beberapa karyanya yang berisikan teks cukup dewasa. "Usia tidak terlalu kecil, karena ada ceritanya yang dewasa," ujarnya. "Karya-karya ini biasa saya bawakan jadi sepertinya bisa juga dibawakan oleh yang lain," kata Putu tentang cerpen Merdeka, Babi, Iri, Kalau Boleh Memilih Lagi, Memek, Pian, dan Kemerdekaan yang dipilih jadi materi lomba monolog.
Tiga buah naskah karya drama yang akan dipentaskan yaitu Bila Malam Bertambah Malam, HAH, dan JPRET. Tiga pementasan yang akan dipentaskan pada tiga hari berturut-turut itu menjadi tantangan luar biasa bagi Putu dan Teater Mandiri yang dipimpinnya.
Tapi, karena ini momen istimewa, pementasan istimewa tersebut perlu ditampilkan, terutama untuk pementasan JPRET yang temanya bertepatan dengan momen pemilihan umum.
Selain itu, sebanyak 92 tokoh yang berasal dari berbagai kalangan pun dikumpulkan untuk membuat kumpulan esai yang menuliskan atau menggambarkan sosok Putu Wijaya berdasarkan sudut pandang mereka. Kumpulan esai tersebut akan dibukukan dalam buku yang juga mengambil judul Bertolak Dari yang Ada.
Berikut rangkaian acara Bertolak Dari yang Ada pada 1-13 April 2014:
1-2 April 2014: Babak penyisihan dan final lomba baca puisi di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta.
3-12 April: Pameran lukisan Putu Wijaya di Bentara Budaya Jakarta.
3-4 April: Lomba monolog di Galeri Indonesia Kaya.
8 April: Lokakarya teater di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta.
11 April: Peluncuran buku Bertolak dari yang Ada di Teater Salihara pada pukul 16.00 dilanjutkan dengan pementasan Bila Malam Bertambah Malam pukul 20.00 WIB.
12 April: Penyerahan sertifikat lokakarya teater di Teater Salihara yang dilanjutkan dengan pementasan HAH.
13 April: Pengumuman pemenang lomba baca puisi dan monolog di Teater Salihara dan dilanjutkan dengan pementasan JPRET pada pukul 20.00 WIB.
AISHA SHAIDRA
Berita Terpopuler
Band Monkey to Millionaire Menang di VIMA 2014
Sang Perayu Ulung Bernama Bruno Mars
Cinta Penelope Ambil Job Kampanye jika Partai Sumbang Satinah
Madonna Didapuk Menjadi Sutradara Film Romantis
Source : http://id.berita.yahoo.com/rangkaian-pentas-seni-dalam-ultah-putu-wija-120552662.html