Minggu, 17 Maret 2013

Beranda » » Meski Berlabel Artis yang Jadi Caleg PDIP Harus Lolos Psikotes - Tribunnews

Meski Berlabel Artis yang Jadi Caleg PDIP Harus Lolos Psikotes - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Fenomena artis sebagai calon anggota legislatif dari partai politik makin marak dalam dunia politik tanah air. Partai politik kini sedang menginventarisis menggaet artis-artis populer untuk menaikan suara.

Termasuk, yang dianggap mumpuni menjadi wakil rakyat, tak sekedar berlabel artis.

Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo membantah perekrutan artis sebagai caleg semata sebagai lumbung suara. Menurutnya perekrutan artis bukan semata-mata pertimbangan popularitas tetapi juga komitmennya dan pandangan ideologisnya harus sejalan dengan partai.

"Kalo perlu darah segar iya. Akan tetapi, tentu tetap mengikuti aturan partai," ujar Tjahjo di Kantor DPP PDI Perjuangan, Senin (11/3/2013) kemarin.

Tjahjo mengatakan, dalam mekanisme di PDI Perjuangan, semua caleg akan menjalani serangkaian tes sebelum bisa bergabung bersama partai berlambang banteng tersebut. Mekanisme itu untuk mencegah masuknya caleg-caleg yang tidak sesuai dengan kriteria partai.

Menurutnya, semua calon legislatif dari PDI Perjuangan wajib melewati berbagai mekanisme yang disiapkan partai.

"Kita semua caleg, termasuk artis kita psikotes. Termasuk Rieke, Miing, Edo, Niko, Yessi, Iwa K, semua kita psikotes. Daftar nama-nama yang ada kita psikotes semua," imbuhnya.

Tjahjo juga mengatakan daftar-daftar nama yang masuk dalam Daftar Calon Sementara (DCS) belum tentu masuk ke daftar calon tetap. Ada serangkaian tes yang harus dilalui calon yang berniat maju tersebut.

"Nanti setelah psikotes akan ada penyaringan, masuk ke DCS untuk masuk ke tetap kan ada pelatihan, tes urin, karena masih bisa berubah susunannya," tuturnya.

Tjahjo juga membantah jika dikatakan partai merekrut caleg artis sebagai kegagalan partai menciptakan kader populer. Menurutnya, artis yang saat ini mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif sebelumnya memang sudah tercatat sebagai kader partai.

Mereka juga tidak mendapat perlakuan khusus dibanding kader lainnya. Perlakuan yang diberikan sama seperti caleg-caleg yang lain.

"Oh nggaklah (kekurangan kader populer), mereka itu kan sebenarnya kader kita juga. Edo, niko, yessi, kan sudah ikut sejak dulu. Tidak ada pembedaan, begitu masuk ke partai pangkatnya sama, sebagai kader partai," tandasnya.

http://www.tribunnews.com/2013/03/12/meski-berlabel-artis-yang-jadi-caleg-pdip-harus-lolos-psikotes