TEMPO.CO, Jakarta -Marak dan era bangkitnya perfilman Indonesia menarik perhatian Rahayu Saraswati, 27 tahun. Keponakan Prabowo Subianto ini ditemui di Four Season Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 25 September 2013. Sara, demikian sapaannya berada di acara ini karena menjadi pembicara diskusi 100 tahun film India mengatakan.
"Indonesia punya potensi besar untuk memajukan industri perfilmannya. Kita bahkan bisa membuat film yang lebih bagus karena negara kita kaya akan budaya dan ide. Sayangnya masih sedikit peran pihak 'berwenang' yang seharusnya ikut memajukan perfilman di Tanah Air," kata wanita berkulit hitam manis itu.
Sara mengatakan Unesco menaruh standar pada setiap negara adalah setiap 10 ribu penduduk harus ada satu layar.
Menurutnya, di Indonesia masih membutuhkan 24 ribu layar untuk memenuhi standar dari Unesco. Yang hebat di India sekitar 12 sinema untuk sejuta jiwa.
"Tidak heran karena di mana-mana ada film India. Dan di sana, setiap pergi ke manapun selalu ada bioskop. Di sana akses untuk perfilman sangat bagus. Film bisa diakses dan dinikmati oleh masyarakatnya, berbeda dengan Indonesia," ujarnya sedih.
Masih di dunia film, Sara juga menerangkan yang membuat perbedaan menyolok di India industri perfilman menyerap enam juta penduduk. Sementara di Indonesia, meski kini era perfilman sedang bangkit namun untuk penyerapan tenaga atau lapangan kerjanya masih seratus ribu.
"Saya yakin dunia filma kita membanggakan. Lihat saja sejarah perfilman Indonesia tidak kalah justru berpotensi. Yang penting memang harus melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah," kata dia.
Sara melihat perfilman punya peran penting untuk perekonomian dan devisa negara.
"Bujet atau biaya di bidang perfilman punya andil besar untuk pajak yang seharusnya pajak bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia."
HADRIANI P/ NANDA HADIYANTI
Topik Terhangat
Mobil Murah
Kontroversi Ruhut Sitompul
Mun'im Idris Meninggal
Info Haji
Tabrakan Maut
Berita Terpopuler
Tiap Malam Makam Uje Dibersihkan
Band Kotak Konser Ultah ke-9 di MEIS, Ancol
Kembali Ngamuk, Novi Amelia Dibawa ke RSKO
Olga Tidak Hadir di Dahsyat, Izin Sakit
Film Rush, Ketika Ron Howard Menjajal Sirkuit
Source : http://id.berita.yahoo.com/sara-standar-unesco-memicu-perfilman-nasional-102233852.html