Kamis, 16 Januari 2014

Beranda » » Kaligrafi Jepang Berkembang dengan Gayanya  

Kaligrafi Jepang Berkembang dengan Gayanya  

TEMPO.CO, Jakarta - Shodo, atau kaligrafi Jepang, memiliki akar sejarah yang panjang, sejak 3,5 abad lalu. Berakar dari kebudayaan Cina, shodo berkembang dan memiliki gaya sendiri di Jepang.

"Dulu kaligrafi digunakan untuk meramal, atau melancarkan protes pada pemerintah secara sembunyi-sembunyi," ujar Egusa Yuken, salah satu kaligraf Jepang, ketika ditemui dalam pameran shodo di Japan Foundation Jakarta, Senin, 13 Januari 2014. Ketika itu orang yang mampu membuat kaligrafi juga dipandang sebagai kalangan terpelajar .

Tak hanya memamerkan sejumlah karyanya, Egusa juga mempraktekkan teknik membuat shodo.

Untuk membuat shodo, diperlukan kuas yang terbuat dari bulu binatang seperti kuda, biri-biri atau kelinci. Bulu dari binatang yang berbeda memberi hasil goresan yang berbeda pula. Kuas ini juga memiliki ukuran yang beragam, mulai dari yang berdiameter dua milimeter sampai kuas besar seberat 25 kilogram yang digunakan dengan dua tangan.

"Mengangkat kuas besar itu rasanya seperti menggendong anak kecil," kata Egusa.

RATNANING ASIH

Topik Terhangat

Banjir Jakarta | BBM Akil Mochtar | Anas Ditahan | 40 Tahun Malari | Ariel Sharon |

Berita Terpopuler

Song Joong Ki Berlibur di Tengah Wajib Militer

Snoop Dog Jadi Cameo di Video Klip Psy

Kanye West Lobi Editor Vogue Demi Kim Kardashian

SAIA, Karya Terbaru Djenar Maesa Ayu  

Sekuel Avatar Siap Diproduksi Awal 2015

Source : http://id.berita.yahoo.com/kaligrafi-jepang-berkembang-dengan-gayanya-101203970.html