Kamis, 30 Januari 2014

Beranda » » Cara Jaya Suprana Rayakan Ulang Tahun ke-65

Cara Jaya Suprana Rayakan Ulang Tahun ke-65

TEMPO.CO, Jakarta - Jaya Suprana berusia 65 tahun pada 27 Januari 2014 lalu. Ia menggelar pertunjukan dan komposisi musik berupa antologi 18 karya komposisi Untuk Ayla I - XVII, pada 27 Januari 2014 di Jaya Suprana School of Performing Art di Mall Of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pencarian jalur pribadi dengan pencarian kebudayaan Nusantara memperoleh inspirasi dari musik gamelan Jawa, Bali, Sunda, Melayu, Batak, Maluku, keroncong dan dangdut. Sebanyak 18 karya komposisi dimainkan di depan para undangan seperti Oesman Sapta, Setiawan Djodi, Franz Magnis Suseno dan lainnya.

Di dalam gedung Auditorium Trihatma, ia memainkan aransemen musik khusus dipersembahkan untuk istrinya, Aylawati Sarwono. "Terima kasih saya kepada ibu Ayla, karena sudah mendukung saya dalam kegiatan kebudayaan saya lakukan. Seperti MURI, Sekolah Jaya Suprana School of Performing Arts dan kesenian pagelaran wayang Paguyuban Wayang Orang Indonesia Pusaka dan pergelaran konser-konser saya di mancanegara," kata Jaya.(Baca : Demi Gus Dur, Jaya Suprana Pilih 'Masuk Neraka' )

Menurut Jaya, ia usahakan membuat sesuatu yang tidak semua orang bisa buat. Yakni, 18 seri lagu yang diserap dari pencarian musik di Indonesia dan dunia. "Makanya saya berusaha memberikan sesuatu yang orang lain tak mungkin memberikannya, karena ini saya yang buat,"katanya.

Ia ingin mengajak masyarakat Indonesia bangga dengan apa yang dimiliki negara ini. "Saya berani mengatakan, bahwa di dunia tidak ada bangsa yang bisa mengungguli Indonesia dalam pembendaharaan kebudayaan, bahasanya kaya sekali, seni musiknya beraneka ragam, seni tarinya luar biasa. Semua dalam arti Bhineka Tunggal Ika. Saya bangga terhadap bangsa sendiri, bukan sombong, tapi bangga," kata dia.

"Saya tidak pernah punya cita-cita. Mengalir seperti apa adanya," katanya. Ia juga mengatakan, tidak pernah jaga kesehatan, "Gak pernah nurut apa kata dokter. Saya tanya dokter kalau saya nuruti tidak makan pantangan apa saya nggak mati. Dokter bilang ya mati juga. Kalau gitu, saya mending gak pantangan," kata penyuka nasi goreng dan bakso ini sambil tertawa. "Kalau saya flu minum jamu dari perusahaannya Jamu Jago,"Saya tidak teratur tidur, Kalau lagi ngantuk di pesawat tidur, tapi juga tidur jam 2 pagi," katanya.

Jaya Suprana lahir di kota Denpasar, Bali pada 27 Januari 1949. Pada usia 10 bulan pindah ke Semarang dan dibesarkan dalam kultur kebudayaan Jawa. Ia lulus dengan predikat terbaik di bidang pianoforte dari musik Hochschule, Muenster, Jerman.

Pada tahun 1970 ia menjadi orang Asia pertama di Jerman yang diangkat menjadi Kepala Sekolah Musik. Karya musik telah dipersembahkan di Jerman, Belanda, Polandia, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Singapura, Hongkong, Jepang, Srilangka, Bangladesh, Kenya, Aljazair, Spanyol, Hungaria, Austria dan berbagai siaran radio dan televisi.

Kompilasi karya-karya musik Jaya Suprana diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Musik, Jakarta dalam bentuk album "The Complete Works of Jaya Suprana". Bersama istrinya Aylawati Sarwono, pada 2009 Jaya mendirikan Lembaga Pendidikan Seni Pertunjukan "Jaya Suprana School of Performing Arts" yang memberikan kontribusi dan beasiswa mengembangkan seni musik, seni tari, seni teater dan kesenian tradisional dan mendirikan Paguyuban Wayang Orang Indonesia Pusaka yang telah mempergelar lelakon Banjaran Gatotkaca di Sydney Opera House pada 18 Desember 2010 dan di Istana Negara pada 29 Juli 2011.

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler
Agnes Monica Urung Tampil di Konser Eros
Petisi Usir Bieber dari AS Diteken 100 Ribu Orang 
Ayah Asmirandah Berang Ditanya Soal Foto Anaknya 
Rihanna Kaget Menang Grammy

Source : http://www.tempo.co/read/news/2014/01/30/219549598/Cara-Jaya-Suprana-Rayakan-Ulang-Tahun-ke-65